3 Anggota Polri Tempati Posisi Strategis dalam misi Perdamaian di Sudan

Polres Kepulauan Seribu
0

 http://www.rimanews.com/sites/default/files/imagecache/article/polri_9.jpg
Jakarta: Polri boleh berbangga hati. Pasalnya, tiga perwira terbaik Polri dipilih menempati posisi strategis sebagai penjaga perdamaian di daerah misi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di Sudan Selatan atau UNMISS (United Nation Mission in South Sudan) Police.

Bahkan, salah satu perwira menengah polisi berpangkat Ajun Komisaris Besar (AKBP) Don Gaspar Mikel Da Costa ditunjuk langsung oleh PBB sebagai Kepala Humas Kepolisian PBB di Sudan Selatan tanpa seleksi.

"Saya pribadi ketika ditunjuk sebagai Kepala Humas tentu saja hal yang membanggakan. Saat Sudan menjadi negara baru Sudan Selatan, PBB mempercayai anggota Polri tanpa melalui tes sebagaimana yang harus dilakukan," kata Da Costa kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Senin (7/10).

Koordinator Kontingen Garuda Bhayangkara Polri VIIB tahun 2012 itu mengatakan PBB yakin dengan kualitas Polri dalam mengemban tugas menjaga kedamaian dan keamanan, politik, pendampingan, pelatihan, dan membangun kepasitas di Sudan Selatan.

Selain Da Costa, prestasi dua Polisi Wanita (Polwan) dalam kontingen yang sama tak kalah membanggakan. Keduanya adalah Brigadir Pol June Carla Nanariain (Lala) dan Aipda Nedrawati (Nedra).

Lala, Staf TI Pol Polda Maluku, itu dipercaya PBB sebagai Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak di Sudan Selatan.

"Saya di bidang Perlindungan Perempuan dan Anak. Saat pertama kali ditugaskan, saya ditempatkan di daerah pedalaman setingkat polres. Memberikan training atau memberikan pengetahuan kepada polisi wanita lokal. Kita sendiri harus datang dan menjemput polisi wanita ini di polsek dimana mereka bekerja untuk memberikan pelatihan," ujar Lala bersemangat.

Lala pun bercerita pernah berjuang mengendalikan mobilnya di jalan tak beraspal dan licin. "Mobil saya sempat berputar-putar dan mogok karena jalan tak beraspal dan licin."

Sementara, Aipda Nedra, anggota Polisi Lalu Lintas (Polantas) Sumatra Barat itu juga mengalami kendala cukup berat.

Nedra didaulat menjadi Kepala Polisi Lalu Lintas di Sudan Selatan. Dia harus memberikan pemahaman tentang kesadaran lalu lintas lantaran di sana masih minim pengetahuan tentang berkendara yang baik. Alih-alih sadar, Sudan Selatan menurut Nedra belum mempunyai aturan hukum lalu lintas yang resmi.

"Masyarakatnya masih kurang kesadaran tentang lalu lintas karena tiap hari pasti selalu ada kecelakaan lalu lintas. Saya pikir karena mereka memang belum mengerti tentang aturan berlalu lintas. Dan belum ada aturan yang jelas tentang lalu lintas. Mereka juga belum mengenal helm, saya belum pernah sama sekali melihat orang Sudan Selatan memakai helm," kata Nedra.

Hingga saat ini, menurut Da Costa belum ada lagi perwakilan dari Polri untuk mengganti posisinya di Sudan Selatan. Namun, beberapa anggota Polri telah banyak yang berdatangan ke sana untuk tetap melanjutkan misi perdamaian dunia dari PBB.

"Prestasi yang diraih Polri di sana yang jelas sampai detik terakhir kami meninggalkan negara itu, kami sangat yakin bahwa bendera Merah Putih masih berkibar sangat megah di angkasa, karena ada anak-anak bangsa di sana yang tergabung dalam Kontingen Garuda Bhayangkara Polri VIIB 2012. Kami bertiga telah mendapat penghargaan berupa medali perdamaian dari PBB beserta sertifikatnya dalam acara penganugerahan medali perdamaian yang diberikan langsung oleh UNMISS Police commissioner," kata Da Costa (Sumber)

Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)