Jakarta - Politikus Partai Demokrat (PD), Ruhut Sitompul, mengaku dicecar 30 pertanyaan oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Gedung KPK, Kamis (14/11). Dirinya diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaaan gratifikasi proyek Hambalang dengan tersangka mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum.
“Yang ditanya berkaitan dengan kongres yang di Bandung,” bebernya, usai diperiksa, di halaman Gedung KPK, sekitar Pk. 16:40.
Salah satu pertanyaan yang disampaikan penyidik, papar Ruhut, ialah soal dugaan aliran dana proyek pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Hambalang ke Kongres PD tahun 2010 di Bandung. Kongres tersebut beragenda pemilihan ketua umum PD yang dimenangkan Anas Urbaningrum.
“Ya, itu ada ditanya mengenai kongres, tapi kan ya aku hati-hati loh. Saksi itu kalau kasih kesaksian palsu hukumannya lebih berat 7 tahun lebih, jadi aku cerita seadanya,” papar dia.
“Aku bilang aku tidak tahu. Sudah itu masalah duit, tiket, semua, aku bilang, ibarat bau, aku mencium, tapi ga melihat,” imbuhnya.
Ruhut sendiri tampak bersemangat menghadapi pemeriksaan itu. Informasi yang Pos Kota terima, Anggota Komisi III DPR RI ini sudah datang ke KPK sejak Pk. 07:00.
Meski begitu ia mengaku hanya diperiksa sekitar 4 jam. Ia pun begitu berapi-api ketika menyampaikan keterangan soal pemeriksaannya kepada wartawan selepas pemeriksaan.
