polreskepulauanseribu.com - Polisi terus mengembangkan kasus pembunuhan anggota Polsek Klapanunggal,
Cileungsi, Jawa Barat, yang dilakukan bandit jalanan. Selain menangkap
salah seorang pelaku penembakan, polisi juga menangkap tiga penadah
motor hasil curian.
"3 orang penadah sudah ditangkap di wilayah Bogor," kata Kasubdit Jatanras Polda Jabar AKBP Murjoko Budoyono, saat dikonfirmasi, Kamis (30/1/2014).
Para pelaku tersebut khusus menampung motor hasil curian Komaruddin, salah satu tersangka penembakan Briptu Nurul. "Mereka menjual sampai ke Sukabumi di wilayah Jampang dan Surade," kata Murjoko.
Berdasarkan pengakuan Komaruddin alias Kokom, dia sudah beraksi di 150an lokasi pencurian. Kokom bukanlah kali pertama berhadapan dengan penegak hukum. 2012, dia dipenjara karena kasus serupa di Gunung Putri.
Kokom ditangkap aparat gabungan pada Senin (27/1) sekitar pukul 04.00 WIB di rumah mertuanya, di Lampung Timur. Polisi masih mengejar pelaku utama berinisial MS alias M.
"Kami sudah memegang identitas tersangka, diimbau untuk menyerahkan diri," imbau Murjoko.
Murjoko mengatakan, pihaknya mengerahkan sebanyak 150an personel kepolisian untuk menangkap Komaruddin
"3 orang penadah sudah ditangkap di wilayah Bogor," kata Kasubdit Jatanras Polda Jabar AKBP Murjoko Budoyono, saat dikonfirmasi, Kamis (30/1/2014).
Para pelaku tersebut khusus menampung motor hasil curian Komaruddin, salah satu tersangka penembakan Briptu Nurul. "Mereka menjual sampai ke Sukabumi di wilayah Jampang dan Surade," kata Murjoko.
Berdasarkan pengakuan Komaruddin alias Kokom, dia sudah beraksi di 150an lokasi pencurian. Kokom bukanlah kali pertama berhadapan dengan penegak hukum. 2012, dia dipenjara karena kasus serupa di Gunung Putri.
Kokom ditangkap aparat gabungan pada Senin (27/1) sekitar pukul 04.00 WIB di rumah mertuanya, di Lampung Timur. Polisi masih mengejar pelaku utama berinisial MS alias M.
"Kami sudah memegang identitas tersangka, diimbau untuk menyerahkan diri," imbau Murjoko.
Murjoko mengatakan, pihaknya mengerahkan sebanyak 150an personel kepolisian untuk menangkap Komaruddin
Hal ini dikarenakan resistensi beberapa kelompok warga yang ada di desa tempat tinggal Komaruddin.[Senjatama]
