Polreskepulauanserib.com - Bupati Kepulauan Seribu, Budi Utomo menyayangkan aksi demo yang dilakukan warga di depan Kantor Kelurahan Pulau Tidung, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kamis Pagi (02/02/2017)
"Kita sayangkan, apalagi melibatkan pelajar dan guru pada saat jam sekolah untuk ikut berdemo,” ujar Budi Utomo, Jumat (03/02/2017).
Ia menambahkan, hari ini sebenarnya kita mengundang rapat dengan warga terkait rencana pembangunan yang akan dilakukan investor. Namun, seolah-olah kabupaten ingin mengeksekusi. Maka terjadi demo, ini misinformasi saja dibawah.
“Kami dari kabupaten membuka ruang berdiskusi apa saja untuk berdialog memberikan masukan kritik dan saran baik melalui sms, telepon maupun datang ke Kantor Kabupaten Kepulauan Serib,” ujarnya.
Ujar Kapolsek Kepulauan Seribu Selatan AKP Budi Hastono. SE mengatakan, nanti tetap diadakan dialog langsung dengan tokoh- tokoh yang tadi berdemo, saya ingin dengar aspirasinya seperti apa.
“Kita tidak ingin mencari menang -menangan atau mendukung investor tapi bagimana mencari solusi dan menyelesaikan masalah perekonimian masyarakat Pulau Tidung,” ujarnya.
Sementara itu, perwakilan aksi demo Mawardi mengatakan, pembangunan kolam labuh dinilai masyarakat merusak ekosistem dan lingkungan. Sementara, pembangunan hotel dan minimarket dikhawatirkan akan mematikan usaha homestay atau penginapan yang selama ini menjadi salah satu sandaran ekonomi warga masyarakat lokal.
"Hari ini tujuan warga bukan untuk mendemo bupati, lurah dan camat. Tapi, menuntut izin pembangunan dermaga, hotel dan minimarket oleh pengembang ditolak," pungkasnya.
Sungguh memprihatinkan, waktu belajar digunakan untuk melakukan unjuk rasa masa terdiri dari guru serta para pelajar melakukan pawai berkeliling pulau dengan membawa spanduk dan poster yang menunjukkan penolakan mereka dan berakhir di Kantor Kelurahan Pulau Tidung.
(Humas Res KS)
(Humas Res KS)