Kapolres Berhasil Mediasi Warga Pulau Kelapa Yang Berseteru

Polsek Kepulauan Seribu Utara
0


Polreskepulauanseribu.com - Salah pengertian atau miskomunikasi antara pengurus DPC PDIP Kepulauan Seribu dan GMJ (Gerakan MuslimJakarta) terkait Tabligh Akbar yang digelar di Lapangan Pulau Kelapa, Rabu (12/04)

Kapolsek Kepulauan Seribu Utara Polres Kepulauan Seribu AKP Fredy Yudha Satria memfasilitasi mediasi antara kedua belah pihak di mako Polsek Kepulauan Seribu yang dihadiri oleh Kapolres Kepulauan Seribu, AKBP Boy Rando Simanjuntak, Sik, M.Si, Kabag Ops Polres Kepulauan Seribu Kompol Iwayan Canteng, SH, Kasat Intel AKP Awi, dan Plt Kasat Binmas Iptu Zuhri Mustofa, SH, Camat Kepulauan Seribu Utara Toto Bondan, Lurah Pulau Kelapa Fadli, Panwas Pemilu, Kamis (13/04/2017) 

"Kita dapat berkumpul disini bersama-sama dalam rangka mediasi menindaklanjuti permasalahan yang terjadi pada Hari Rabu kemarin (12/04) antara (GMJ) panitia Pengajian Isra Mi'raj dengan massa PDIP pendukung paslon tertentu ," ujar Kapolsek Kepulauan Seribu AKP Fredy Yudha Satria.

Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Boy Rando Simanjuntak. Sik, M.Si mengatakan, Setiap akan melaksanakan atau mengadakan kegiatan yang sifatnya lebih ke masyarakat luas atau umum hendaknya menyampaikan pemberitahuan ke polres kepulauan seribu, tapi kehadiran kami disini bukan untuk mencari siapa yang salah, apalagi yang kami dengar bahwa di Pulau Kelapa ini warganya masih bersaudara.

Kami (Polres:Red) sudah mengadakan pertemuan bersama para tokoh yang dikumpulkan oleh Bupati pada waktu itu, Jumat (07/04) Kami juga tidak tahu bapak-bapak yang disini hadir atau tidak, namun point intinya dalam pertemuan waktu itu adalah jangan hanya gara-gara Pilkada ini persaudaraan, silaturahmi yang sudah berjalan seumur-umur disini pecah itu yang kami minta karena berdampak pada  Kamtibmas

Camat Kepulauan Seribu Utara Toto Bondan menambahkan, menurut saya kejadian kemarin adalah suatu kondisi kesalahpahaman, mohon koreksi apabila saya salah namun saat ini Pulau Seribu sedang menjadi sorotan. Secara Politis meskipun kecil suaranya ini menjadi strategis untuk 

"Mengingatkan kembali bahwa peristiwa kemarin jadi pelajaran untu kita, bukan untuk dilupakan tapi kalau ada permasalahan mohon dimaafkan, mudah-mudahan kita semua mau berbesar hati, Saya dengan Pak lurah prinsip kami monitor segala kegiatan masyarakat, kami berusaha memastikan bahwa masyarakat terlayani sesuai dengan kebutuhannya, Masalah keamanan kami ingin tenteram, kami ingin tertib," imbuhnya.

Boy menegaskan bahwa kedua belah pihak sudah mengatakan dan mendengar opininya masing-masing, kami juga berharap untuk berikutnya permasalahan ini tidak berkepanjangan, kami tidak bisa mengatakan bahwa ini Kesalahpahaman tapi karena memang belum ada yang benar maupun salah, terlepas bahwa nanti itu ada unsur kesengajaan atau tidak tapi saya harap dengan adanya peristiwa ini tidak lagi terulang kejadian yang nantinya berujung kamtibmas. 

Menurut kami penegakan hukum bukan nomor satu tapi kami sebagai pelidung, pengayom dan pelayan masyarakat tapi ketika situasi yang membuat kami untuk bertindak tegas kami juga sebenarnya tidak mau tapi kalo memang untuk menjaga kamtibmas itu harus kami lakukan.

(humas Res KS)








Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)