Polreskepulauanseribu.com - Berdasarkan pemetaan PMI Kab Kepulauan Seribu, tempat wisata air seperti pantai banyak memakan korban saat dikunjungi wisatawan ketika libur lebaran, Kondisi itu tak lain karena terlambatnya proses penyelematan dari pengelola tempat wisata.
"Kecepatan menjadi hal terpenting dalam menyelamatkan korban, apalagi dalam menyelamatkan korban kecelakaan air, terlambat sedikit saja nyawa tak tertolong," kata Ketua PMI Kepulauan Seribu Natsir Sabara saat acara Pelatihan water rescue di Balai Pertemuan Warga Pulau Untung Jawa Kepulauan Seribu Selatan, Rabu (18/10)
Kapolsubsektor Pulau Untung Jawa Polres Kepulauan Seribu Bripka Masito, membenarkan pernyataan itu. Menurutnya tempat wisata air banyak memakan korban karena kurang cepatnya penanganan saat terjadi kecelakaan.
"Faktor utama kurang cepat dalam penyelamatan, karena kami di lapangan kurang pengetahuan tentang penyelamatan air. Jadinya saya tertarik ikut pelatihan ini," kata Masito Saat menghadir Pelaitihan Water Rescue
Natsir Sabara mengatakan PMI Kab Kepulauan Seribu diamanatkan mendukung keselamatan pariwisata oleh undang undang kepariwisataan nomor 29 tahun 2014.
"Setiap pengelola pariwisata harus memiliki unit SAR, dan kami akan bersinergi dengan Dinas Pariwisata dan Dinas Kepemudaan dan Olahraga untuk mewujudkan hal tersebut," ujarnya.
Pentingnya kecepatan penyelamatan korban kecelakaan air dirasa sangat penting karena menentukan nyawa seseorang.
Di dalam pelatihan PMI Kepulauan Seribu juga mengedukasi peserta dengan sistem penyelamatan berbasis masyarakat.
"Yaitu memberdayakan masyarakat sekitar tempat wisata khususnya air untuk ikut berperan aktif dalam tindakan penyelamatan, dan tidak perlu menunggu tim pertolongan dari jauh," pungkasnya.
(Humas Res KS)