Dokumen yang dibocorkan Edward Snowden menunjukkan adanya
sejumlah stasiun pemantauan yang ditempatkan oleh Australia untuk
memonitor tetangganya di utara, termasuk Indonesia.
Sebagaimana dilaporkan ABC,
Senin (18/11/2013), hasil penyadapan oleh intelijen Australia ini
kemudian diserahkan kepada Amerika Serikat (NSA). Mantan pengamat
spionase Profesor Des Ball mengatakan NSA menerima data intelijen dari
empat fasilitas utama yang ditempatkan secara rahasia di Australia,
sebagaimana tampak dalam peta yang ditandai titik berwarna biru.
Dalam
peta itu juga tampak tanda berwarna merah yang menunjukkan lokasi
kedutaan besar Australia dan perwakilannya. Penempatan fasilitas rahasia
untuk mengawasi negara tetangga itu merupakan bagian dari program
Xkeyscore yang hasil penyadapannya diserahkan kepada NSA .
Empat
fasilitas tersebut adalah pertama, pangkalan Pine Gap di dekat Alice
Springs, yang merupakan stasiun pengendalian satelit. Kedua, stasiun
penyadapan milik Australian Signals Directorate (saat menyadap Presiden
SBY namanya masih DSD, Defence Signals Directorate) yang ditempatkan di
Kojarena di luar kota Geraldton di Australia Barat. Ketiga, fasilitas di
Shoal Bay di dekat Darwin. Keempat, sebuah fasilitas baru di Pangakalan
Angkatan Laut Australia HMAS Harman di Canberra.
Selain empat
fasilitas penyadapan itu, Australia masih memilik empat stasiun
monitoring negara tetangga yang bisa juga digunakan untuk penyadapan.
Yakni, di Pulau Cocos, Bamanga, Carbarlah, dan Bamaga. (Sumber)