BNN Menangkap Kurir Narkoba Internasional asal Pakistan

Polres Kepulauan Seribu
0

polreskepulauanseribu.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) menangkap jaringan pengedar narkoba internasional yang melibatkan seorang WNA asal Pakistan. BNN juga berhasil menangkap seorang janda pengedar yang sehari-hari berkedok sebagai tukang ojek.

"WNA asal Pakistan berinisial SUK alias Umar, sementara si wanita berinisial RL, seorang janda. Selain itu kami juga menangkap TR alias TH yang berprofesi sebagai sopir angkot. Ketiganya bekerja sebagai kurir dalam jaringan narkotika internasional," ujar Kabag Humas BNN Kombes Pol Sumirat Dwiyanto kepada wartawan di BNN, Cawang, Jaktim, Kamis (16/1/2014).

Sumirat mengatakan, penangkapan bermula saat BNN menerima laporan masyarakat mengenai aktivitas jaringan narkotika jenis heroin dan sabu dari Pakistan. Setelah dilakukan penyelidikan, ketiganya akhirnya ditangkap dalam waktu yang hampir bersamaan pada 9 Januari lalu di tempat yang berbeda.

"Kita lakukan kegiatan intelijen di wilayah Depok, dapat menangkap TH. Setelah menerima tas dari seseorang di Hotel Novotel Mangga Dua, dari Umar, dan langsung dibawa ke sebuah rumah di Beji, Depok. Sedangkan untuk RL ditangkap di rumahnya di Cinere ," jelasnya.

Lanjut Sumirat, yang mengendalikan peredaran narkoba tersebut adalah RL, yang rencananya akan diedarkan di wilayah Jakarta.

"TH ini diperintahkan oleh RL untuk melakukan pengambilan barang kepada Umar. Ternyata RL ini sementara yang mengendalikan jaringan narkoba asal Pakistan, serta pengambilan barang antara TH dan Umar," paparnya.

Sumirat menerangkan, sebagai kurir, Umar mendapat upah sebesar USD 1.000, Rp 1 juta untuk TH dan RL Rp 500 ribu. "Untuk Umar sendiri, ini adalah misi yang kedua, setelah pada pertengahan tahun 2013 dirinya lolos memasukkan narkotika dengan jenis yang sama ke Indonesia," lanjutnya.

Dari penangkapan ketiganya, BNN berhasil menyita heroin seberat 1.564,3 gram dalam bentuk kapsul dan serbuk, serta sabu seberat 942,2 gram dalam bentuk kapsul.

Saat ini BNN sedang memburu orang dibalik RL, karena diduga kuat ada orang yang memerintahkannya. BNN sendiri telah berkoordinasi dengan Kedubes Pakistan untuk memburu bandar besarnya yang berada di Pakistan.

"Satu orang WNI DPO ya, kita menduga kuat dibelakang RL ada yang menggerakkan. Kita juga sedang memburu bandarnya di Pakistan," pungkas Sumirat.

Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)