Polreskepulauanseribu.com - Bupati
Kepulauan Seribu, Budi Utomo meminta Suku Dinas Pedidikan Kepulauan
Seribu bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) melakukkan tes urine
terhadap pelajar Sekolah Menegah Pertama (SMP) dan Sekolah Menegah Atas
(SMA).
Beberapa kasus narkoba yang tertangkap di kepulauan seribu adalah pemuda dan remaja tanggung, mereka yang berhasil diamankan oleh Polres Kepulauan Seribu umurnya kebanyakan masih belasan tahun, untuk itu kami akan melakukan tes urin di kalangan pelajar.
Ia menambahkan usulan Walikota dan Kabupaten peduli HAM yang diadakan di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta, Rabu (21/7), kita ingin bukan sekedar untuk mendapatkan sebuah penghargaan. Membina masyarakat adalah tanggung jawab pemerintah dan haknya masyarakat untuk mendapatkan informasi pelayanan yang baik dari pemerintah.
"Saya tidak mau disebut Kabupaten taat hukum dan patuh HAM tetapi nyatanya warganya ada yang tertangkap narkoba. Kita ingin memberika efek jerah. Tujuannya ingin membina, membina tidak berarti menolong dalam arti sudah salah dibantu, itu malah ngejerumusin," imbuhnya.
Ditambahkan Budi kita kasih solusi agar orang tuanya sadar bahwa dia butuh perhatian dan semoga anak-anak lain jadi takut.
"Tes urin ini tidak bisa disebutkan kapan waktunya harus dadakan setiap yang pasti habis libur harus dilakukan secara acak ditiap-tiap sekolah, kami akan kerjasama dengan unsur terkait dan dari pihak kepolisian Polres Kepulauan Seribu" Ujar Kasat Binmas Polres KEpulauan Seribu Akp Sumaroto.
Ia menambahkan usulan Walikota dan Kabupaten peduli HAM yang diadakan di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta, Rabu (21/7), kita ingin bukan sekedar untuk mendapatkan sebuah penghargaan. Membina masyarakat adalah tanggung jawab pemerintah dan haknya masyarakat untuk mendapatkan informasi pelayanan yang baik dari pemerintah.
"Saya tidak mau disebut Kabupaten taat hukum dan patuh HAM tetapi nyatanya warganya ada yang tertangkap narkoba. Kita ingin memberika efek jerah. Tujuannya ingin membina, membina tidak berarti menolong dalam arti sudah salah dibantu, itu malah ngejerumusin," imbuhnya.
Ditambahkan Budi kita kasih solusi agar orang tuanya sadar bahwa dia butuh perhatian dan semoga anak-anak lain jadi takut.
"Tes urin ini tidak bisa disebutkan kapan waktunya harus dadakan setiap yang pasti habis libur harus dilakukan secara acak ditiap-tiap sekolah, kami akan kerjasama dengan unsur terkait dan dari pihak kepolisian Polres Kepulauan Seribu" Ujar Kasat Binmas Polres KEpulauan Seribu Akp Sumaroto.
(Humas Res KS)
