Polreskepulauanseribu.com - Kapolres
Kepulauan Seribu, AKBP John Weynart Hutagalung meminta seluruh
personel yang bertugas pada Operasi Ramadniya Jaya, Idul Fitri 1437
hijriyah siaga. Anggota polisi harus siap siaga kapan dan di manapun
dalam menjalankan tugas di lapangan untuk tampil melayani masyarakat.
"Jangan melakukan pelanggaran saat siaga satu akan mendapatkan sanksi," tegas John, Rabu (06/07/2016).
Ia menambahkan, ada tiga ensensi pada perayaan Idul Fitri 2016 yang mesti dikerjakan. Itu di luar tugas dan fungsi sebagai anggota Polres Kepulauan Seribu dan Anggota Polri. Pertama, tugas dan fungsi polisi yang mengamankan ketertiban masyarakat, melindungi, mengayomi dan melayani, serta penegakan hukum.
Kedua lanjut John, tugas dan fungsi Operasi Ramadhania Jaya, ketiga semua personel polisi mesti terus meningkatkan kesiagaan personil dan markas komando. Agar pengamanan dan pelayanan berjalan tanpa ada hambatan,
“Posko-posko pengamanan dan pelayanan yang ada di pulau-pulau sudah disipakan. Misalnya markas komando yang ada di pesisir utara yakni Marina dan Kali Baru akan menjadi posko pengamanan sementara posko di pulau-pulau akan menjadi posko khusus pelayanan,” ungkapnya.
Selain itu, semua personel polisi terutama yang bertugas mesti terus waspada dalam menjalakan tugas di lapangan dan di markas komando. Mengingat kemarin Mapolres Solo diserang bom bunuh diri, maka itu tidak boleh terjadi di Polres Kepulauan Seribu dan Jajaran.
"Semua personel harus menjalanan tugasnya dengan baik. Apalagi kata dia hak-hak personel yang bertugas pada Operasi Ramadaniya Jaya sudah dipenuhui semua," katanya.
Untuk itu setiap posko pengamanan dan pelayanan yang sudah ditentukan mesti ada personel polisi yang selalu berjaga-jaga dan terpenting pada saat hari H lebaran Idul Fitri. Petugas yang sedang menjalankan tugas tidak boleh izin dengan berbagai alasan.
"Bagi posko yang ditemukan kosong akan diperiksa Ppropam. Itu tugas yang mesti dilaksanakan oleh petugas Operasi Ramadaniya Jaya," tegasnya.
"Jangan melakukan pelanggaran saat siaga satu akan mendapatkan sanksi," tegas John, Rabu (06/07/2016).
Ia menambahkan, ada tiga ensensi pada perayaan Idul Fitri 2016 yang mesti dikerjakan. Itu di luar tugas dan fungsi sebagai anggota Polres Kepulauan Seribu dan Anggota Polri. Pertama, tugas dan fungsi polisi yang mengamankan ketertiban masyarakat, melindungi, mengayomi dan melayani, serta penegakan hukum.
Kedua lanjut John, tugas dan fungsi Operasi Ramadhania Jaya, ketiga semua personel polisi mesti terus meningkatkan kesiagaan personil dan markas komando. Agar pengamanan dan pelayanan berjalan tanpa ada hambatan,
“Posko-posko pengamanan dan pelayanan yang ada di pulau-pulau sudah disipakan. Misalnya markas komando yang ada di pesisir utara yakni Marina dan Kali Baru akan menjadi posko pengamanan sementara posko di pulau-pulau akan menjadi posko khusus pelayanan,” ungkapnya.
Selain itu, semua personel polisi terutama yang bertugas mesti terus waspada dalam menjalakan tugas di lapangan dan di markas komando. Mengingat kemarin Mapolres Solo diserang bom bunuh diri, maka itu tidak boleh terjadi di Polres Kepulauan Seribu dan Jajaran.
"Semua personel harus menjalanan tugasnya dengan baik. Apalagi kata dia hak-hak personel yang bertugas pada Operasi Ramadaniya Jaya sudah dipenuhui semua," katanya.
Untuk itu setiap posko pengamanan dan pelayanan yang sudah ditentukan mesti ada personel polisi yang selalu berjaga-jaga dan terpenting pada saat hari H lebaran Idul Fitri. Petugas yang sedang menjalankan tugas tidak boleh izin dengan berbagai alasan.
"Bagi posko yang ditemukan kosong akan diperiksa Ppropam. Itu tugas yang mesti dilaksanakan oleh petugas Operasi Ramadaniya Jaya," tegasnya.
(Humas Res KS)
Luar biasa..
ReplyDelete