polrskepulauanseribu.com - Angin puting
beliung yang terjadi di Pulau Tidung, Kecamatan Kepulauan Seribu
Selatan masuk kedalam kategori besar. Hal itu dikatakan Denny Wahyu
Haryanto, Kepala Pelaksana Badan Penanggulanga Bencana Daerah (BPBD)
Provinsi DKI Jakarta.
“Menurut
catatan alat pemantau Automatic Weather Station (AWS) yang ada di Pulau
Tidung mulai dari pukul 01.50 Wib sampai dengan pukul 02.00 Wib dini hari, kekuatan rotasi angin puting beliung berkisar 49.89 kilometer
perjam. Terjangan angin tersebut dinyatakan masuk kedalam kategori parah
atau kencang. Karena, menurut catatan dari standar kecepatan hampir 50
km/perjam sudah masuk kategori angin badai dan dalam waktu sekitar 10 menit sudah menerjang ratusan rumah,” ujar Denny, Kamis
(22/09/2016).
“Saya mengimbau kepada warga untuk memperhatikan informasi cuaca yang disebarkan oleh Badan Meterologi Kemeteorologi Geofisika (BMKG) melalui Kantor Penanggulangan Bencana Kabupaten (KPBK) Kabupaten Kepulauan Seribu untuk antisipasi. Karena kita tidak tahu kapan musibah bisa terjadi,” imbuhnya.
Kapolres Kepulauan Seribu AKBP John Weynart Hutagalung, SiK meminta, agar warga Kepulauan Seribu tetap waspada bahwa efek larina itu ada tiga, pertama curah hujan yang tinggi, efeknya akan terjadi banjir di daratan Jakarta, kemudian musibah yang kita saksikan ini yaitu angin puting beliung di Pulau Tidung, karena memang cuaca saat ini berubah-ubah sehingga terjadi anomali-anomali dan terjadilah puting beliung.
“Saya mengimbau kepada warga untuk memperhatikan informasi cuaca yang disebarkan oleh Badan Meterologi Kemeteorologi Geofisika (BMKG) melalui Kantor Penanggulangan Bencana Kabupaten (KPBK) Kabupaten Kepulauan Seribu untuk antisipasi. Karena kita tidak tahu kapan musibah bisa terjadi,” imbuhnya.
Kapolres Kepulauan Seribu AKBP John Weynart Hutagalung, SiK meminta, agar warga Kepulauan Seribu tetap waspada bahwa efek larina itu ada tiga, pertama curah hujan yang tinggi, efeknya akan terjadi banjir di daratan Jakarta, kemudian musibah yang kita saksikan ini yaitu angin puting beliung di Pulau Tidung, karena memang cuaca saat ini berubah-ubah sehingga terjadi anomali-anomali dan terjadilah puting beliung.
(Humas Res 1000)