Jakarta - Penutupan dan pengalihan Jalan I Gusti Ngurah
Rai, Jakarta Timur terpaksa dilakukan karena warga melakukan aksi bakar
ban untuk memblokir jalan yang biasanya ramai dilalui kendaraan
tersebut. Sejauh ini polisi sudah berhasil mengidentifikasi dua orang
yang diduga menjadi provokator aksi tersebut.
"Sudah teridentifikasi 2 orang," ujar Kapolres Jakarta Timur Kombes Mulyadi Kaharni saat ditemui di lokasi, Rabu (9/10/2013).
Namun, lanjut Mulyadi, kedua pelaku belum ditangkap oleh polisi. "Karena kondisi belum memungkinkan keduanya belum diamankan. Mereka melakukan pemblokiran jalan dengan ban karet," imbuhnya.
Sementara itu, upaya eksekusi lahan di lokasi masih berlangsung. Menurut Mulyadi, pihak kepolisian ikut berjaga di lokasi mengawal jalanan eksekusi lahan tersebut. Dituturkan dia, ada sekitar 750 personel kepolisian yang diterjunkan ke lokasi. Mulai dari Polda Metro Jaya, Polres Jaktim hingga Polsek Duren Sawit, serta TNI dan Satpol PP.
"Ini kita tertibkan karena bangunan liar. Terkait penertiban bangunan liar tanpa IMB (Izin Mendirikan Bangunan), polisi bersifat back-up," tandasnya.
Pada lahan yang dieksekusi tersebut terdapat plang yang bertuliskan 'Tanah ini hak milik H Mohammad Rais. Cs berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Timur No. 171/PDT.G/2005/PN Jaktim tanggal 22 November 2006'. Tertulis juga luas lahan yang dieksekusi yakni mencapai 105.156 meter persegi.
Anehnya, di depan plang tersebut terdapat sebuah plang lainnya yang bertuliskan 'Tanah ini milik PT Graha Cipta Kharisma'.
Eksekusi lahan berjalan di bawah kawalan Satpol PP. Satu per satu bedeng dihancurkan. Terlihat juga beberapa warga yang mengevakuasi barang-barangnya keluar. Sedangkan warga lainnya tidak bisa mendekat dan hanya bisa melihat dari kejauhan. Mereka berada di dekat halte bus TransJakarta yang berjarak 50 meter dari lokasi.
Eksekusi lahan ini sempat mendapat penolakan warga setempat. Mereka membakar ban di tengah jalan dan bahkan dilaporkan sebuah halte bus TransJakarta yang ada di dekat lokasi juga ikut dibakar. Akibat hal ini, polisi terpaksa menutup ruas Jalan I Gusti Ngurah Rai. (Sumber)
"Sudah teridentifikasi 2 orang," ujar Kapolres Jakarta Timur Kombes Mulyadi Kaharni saat ditemui di lokasi, Rabu (9/10/2013).
Namun, lanjut Mulyadi, kedua pelaku belum ditangkap oleh polisi. "Karena kondisi belum memungkinkan keduanya belum diamankan. Mereka melakukan pemblokiran jalan dengan ban karet," imbuhnya.
Sementara itu, upaya eksekusi lahan di lokasi masih berlangsung. Menurut Mulyadi, pihak kepolisian ikut berjaga di lokasi mengawal jalanan eksekusi lahan tersebut. Dituturkan dia, ada sekitar 750 personel kepolisian yang diterjunkan ke lokasi. Mulai dari Polda Metro Jaya, Polres Jaktim hingga Polsek Duren Sawit, serta TNI dan Satpol PP.
"Ini kita tertibkan karena bangunan liar. Terkait penertiban bangunan liar tanpa IMB (Izin Mendirikan Bangunan), polisi bersifat back-up," tandasnya.
Pada lahan yang dieksekusi tersebut terdapat plang yang bertuliskan 'Tanah ini hak milik H Mohammad Rais. Cs berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Timur No. 171/PDT.G/2005/PN Jaktim tanggal 22 November 2006'. Tertulis juga luas lahan yang dieksekusi yakni mencapai 105.156 meter persegi.
Anehnya, di depan plang tersebut terdapat sebuah plang lainnya yang bertuliskan 'Tanah ini milik PT Graha Cipta Kharisma'.
Eksekusi lahan berjalan di bawah kawalan Satpol PP. Satu per satu bedeng dihancurkan. Terlihat juga beberapa warga yang mengevakuasi barang-barangnya keluar. Sedangkan warga lainnya tidak bisa mendekat dan hanya bisa melihat dari kejauhan. Mereka berada di dekat halte bus TransJakarta yang berjarak 50 meter dari lokasi.
Eksekusi lahan ini sempat mendapat penolakan warga setempat. Mereka membakar ban di tengah jalan dan bahkan dilaporkan sebuah halte bus TransJakarta yang ada di dekat lokasi juga ikut dibakar. Akibat hal ini, polisi terpaksa menutup ruas Jalan I Gusti Ngurah Rai. (Sumber)
