Polreskepulauanseribu.com - Menindak lanjuti Program Quick Wins Polri khususnya Program 1 yaitu Penertiban dan Penegakan Hukum terhadap Organisasi Radikal dan Anti Pancasila, Sat Binmas Polres Kepulauan Seribu memberikan penyuluhan tentang Bahaya Organisasi Radikal, Aliran Sesat dan Anti Pancasila, Selasa (3/5) di Masjid Al Ikhsan Pulau Untung Jawa
Selaku Narasumber dalam kegiatan tersebut KBO Sat Binmas Polres Kepulauan Seribu Ipda Tunari, Penyuluhan diikuti oleh Pengurus dan Jamaah Masjid Al- Ikhsan
Selain Penyuluhan tentang Bahaya Organisasi Radikal, Aliran Sesat dan
Anti Pancasila yang disampaikan oleh KBO Sat Binmas, kegiatan ini merupakan langkah preventif Polri mengajak, memberikan
edukasi tentang faham-faham radikalisme di tanah air kepada masyarakat.
Menurutnya, organisasi radikalisme di Indonesia kini berkembang hingga ke daerah. Bahkan berdasarkan data Polri, beberapa orang di Jakarta terdeteksi berangkat ke Suriah dan Irak menjadi anggota ISIS.
Selain itu, di Indonesia mengatas namakan agama, berkembang faham-faham radikal seperti Gafatar, Ahmadiyah dan Lia Eden.
Tunari menambahkan "Polri sendiri untuk menangkal radikalisme di Indonesia, melakukan tiga langkah yakni pra preventif, preventif dan reprsesif. Saat ini Polri lebih fokus pada upaya preventif bersama masyarakat.
"Diharapkan dengan adanya sosialisasi ini, masyarakat memahami dengan benar organisasi radikalisme dan faham-faham anti Pancasila"ujar Kapolres Kepulauan Seribu John Weynart Hutagalung, SiK
Para Jamaah yang hadir diharapkan menjadi agen penyampai informasi kepada masyarakat.‘’Harapan kita peserta bisa menjadi agen menyebarkan informasi yang didapatkan, kepada yang belum hadir, sehingga mereka mengetahui,’’ ujarnya
Menurutnya, organisasi radikalisme di Indonesia kini berkembang hingga ke daerah. Bahkan berdasarkan data Polri, beberapa orang di Jakarta terdeteksi berangkat ke Suriah dan Irak menjadi anggota ISIS.
Selain itu, di Indonesia mengatas namakan agama, berkembang faham-faham radikal seperti Gafatar, Ahmadiyah dan Lia Eden.
Tunari menambahkan "Polri sendiri untuk menangkal radikalisme di Indonesia, melakukan tiga langkah yakni pra preventif, preventif dan reprsesif. Saat ini Polri lebih fokus pada upaya preventif bersama masyarakat.
"Diharapkan dengan adanya sosialisasi ini, masyarakat memahami dengan benar organisasi radikalisme dan faham-faham anti Pancasila"ujar Kapolres Kepulauan Seribu John Weynart Hutagalung, SiK
Para Jamaah yang hadir diharapkan menjadi agen penyampai informasi kepada masyarakat.‘’Harapan kita peserta bisa menjadi agen menyebarkan informasi yang didapatkan, kepada yang belum hadir, sehingga mereka mengetahui,’’ ujarnya
Pimpinan Masjid Al-ikhsan Ust. Bahrum Mirin menyambut baik
kegiatan ini, terutama dalam memberikan pencerahan kepada generasi muda
agar tidak mudah terpengaruh ajakan aliran dan kelompok yang tidak
sejalan dengan ajaran Islam dan menentang Falsahah Negara Pancasila.
(Humas Res KS)