Bedah Sendi Panggul Risiko Tinggi Trombosis

Polres Kepulauan Seribu
0



Jakarta - Tromobisus atau penggumpalan darah yang dapat menyebabkan sumbatan pada aliran darah.
"Dengan angka keberhasilan yang cukup tinggi antara 80 sampai 90 persen, perlu diingat bahwa setiap pembedahan memiliki risiko yang tinggi terjadinya trombosis pada jaringan vena atau DVT," kata Dr. dr. Andri Lubis , Sp.OT (K) dari Departemen Orthopaedi dan Traumatologi FKUI/RSCM di Jakarta, baru-baru ini.
Pada operasi pembedahan panggul, dijelaskan dr. Andri, risiko yang ditimbulkan mencapai 50% sementara pada pembedahan umum risiko terjadinya penggumpalan darah yaitu sebesar 20%.
Penelitian Departemen Hematologidan Departemen Ortopedi FKUI/RSCM pada 2009, melalui pemeriksaan venografi menunjukkan bahwa 61,5% pasien pasca operasi ortopedi mengalami DVT.
Sementara di negara barat presentasenya mencapai 40-80%. Ini memotong mitos bahwa orang Asia jarang kena trombosis.
Kedua jenis operasi itu umum dilakukan oleh mereka yang lanjut usia seperti diatas 60-65 tahun untuk memperbaiki kualitas hidup karena penyakit degeneratif seperti nyeri sendi atau osteoarthitis.
Trombosis dianggap sebagai silent killer karena pengumpalan darah yang terjadi pada jaringan arteri atau vena menyebabkan distribusi darah, oskigen dan nutrisi pada organ tubuh tidak berjalan sehingga bisa mengakibatkan kematian mendadak.
Dokter Andri menjelaskan, mengapa operasi pergantian sendi panggul dan lutut memiliki risiko tinggi terjadinya penggumpalan darah karena proses dari operasi itu sendiri.
"Ini karena umumnya operasi yang membutuhkan waktu lama, saat operasi juga banyak pembuluh darah yang rusak," katanya.
Meski bisa dicegah yaitu dengan memberikan obat antikoagulan atau tromboprofilaksis yaitu obat anti penggumpalan darah, namun, namun pemberian obat dulu ini seperti buah simalakmana.
"Dulu dokter ortopedi masih ragu-ragu memberikan obat antikoagulan karena kita khawatir akan terjadinya pendarahan darah. Namun kini yang seperti ini tidak lagi. Pemberian tromboprofilaksis sangat penting untuk menghindari terjadinya morbiditas dan mortalitas," tandasnya. (Sumber)
Tags

Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)